BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar belakang masalah
Mi instan merupakan salah
satu makanan yang paling mudah ditemukan, praktis, dan disukai banyak orang
karena rasanya yang enak. Daya simpannya yang lama juga membuat mi instan kerap
menjadi pilihan untuk mereka yang tinggal sendiri, namun tak punya waktu untuk
memasak.
Meski begitu, terlalu
banyak mengonsumsi mi instan disinyalir akan menimbulkan banyak efek negatif
bagi tubuh oleh karena kandungan bahan pengawet atau penyedap rasanya.
Kemudian, selain kandungan karbohidrat, mi instan tak cukup memiliki kandungan
vitamin, mineral, atau serat, yang bermanfaat bagi tubuh. Sehingga, pada
dasarnya mi instan tidak cukup memiliki nutrisi bagi keseimbangan gizi tubuh
manusia.
“Namun yang paling
berbahaya adalah adanya kandungan bahan pengawet, MSG (monosodium glutamat),
dan bahan pewarna makanan yang ada di dalam mi instan,” ungkap dr Patricia
Wijaya, dokter ahli kecantikan dari Beauty Inc. kepadaKompas
Female, usai peluncuran produk mi instan baru di Swiss Bel Hotel,
Jakarta Pusat, Minggu (8/1/2012) lalu.
Dalam jangka panjang, bahan
kimia tersebut juga akan sangat berbahaya bagi kecantikan wajah dan kulit.
Kulit menjadi lebih kering, yang kelak akan menimbulkan berbagai gejala penuaan
dini. Selain itu, mi instan juga akan merusak program diet Anda, karena kadar
kalorinya tinggi. Sekali lagi, boleh-boleh saja menikmati mi instan, tetapi
sebaiknya tidak dikonsumsi terlalu sering. Jangan menjadikan mi instan sebagai
makanan utama, melainkan sebagai jajanan selingan saja. Tetaplah mengonsumsi
makanan dengan gizi seimbang untuk sarapan, makan siang, dan makan malam.
1
Mie Instan sejauh ini dijadikan simbol makanan yang
merakyat, karena bisa didapatkan dimanapun kita berada, harga yang tidak
terlalu mahal dan praktis memasaknya. Bahkan bagi para petualang, seperti
pendaki gunung, sering menyertakan mie instan sebagai bahan makanan dalam tas
perbekalan. Tetapi seperti kita tahu, ada bahan - bahan yang tidak baik bagi
kesehatan dalam kandungan mie instan
apabila sering di konsumsi.
B.
Rumusan masalah
Mie instant dapat berpengaruh buruk bagi tubuh kita karena terdapat zat
berbahaya. Peredaran mi instant buatan
Indonesia baru-baru ini ditarik di Taiwan karena dianggap mengandung zat
berbahaya. Berbeda dengan di Taiwan, justru penarikan Indomie menuai simpati.
Seperti diketahui, produk mie instan Indomie ditarik dari sejumlah supermarket
di Taiwan karena mengandung zat pengawet methyl p-hydroxybenzoate yang dilarang
di Taiwan. Titik kritis kehalalan pada mie instan terletak pada semua bahan
yang digunakannya. Kok bisa? Tepung terigu, minyak goreng, bumbu-bumbu kan
halal? Belum tentu. Tepung terigu pun bisa tercemar bahan haram. Saat ini
tepung terigu difortifikasi (diperkaya) dengan vitamin, sedangkan vitamin
sifatnya banyak yang tidak stabil sehingga harus dicoating (dilapisi). Salah
satu bahan pelapis yang harus diwaspadai adalah gelatin, yang kemungkinan
berasal dari babi. Selain itu sumber vitamin juga harus jelas, apakah berasal
dari hewan, tumbuhan atau mikroorganisme.
C.
Tujuan penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji lebih dalam tentang bahaya mie
instant yang berdampak buruk bagi kesehatan tubuh kita dan menyadarkan kita
bahwa mie instant itu tidak baik untuk tubuh.
D.
Manfaat peneliatian
Penelitian ini diharapkan bisa bermanfaat bagi pembaca memberi tahu bahwa
mengonsumsi mie instant karena itu berbahaya.
2
BAB II
LANDASAN TEORI
Mi instan
adalah mi yang sudah dimasak terlebih dahulu dan dicampur dengan minyak, dan
bisa dipersiapkan untuk konsumsi hanya dengan menambahkan air panas dan bumbu –
bumbu yang sudah ada dalam paketnya.
Mi instan diciptakan oleh Momofuku Ando pada 1958, yang
kemudian mendirikan perusahaan Nissin dan memproduksi produk mi instan pertama
di dunia Chicken Ramen (ramen adalah sejenis mi Jepang) rasa ayam.
Peristiwa penting lainnya terjadi pada 1971 ketika Nissin memperkenalkan mi
dalam gelas bermerek Cup Noodle. Kemasan mi adalah wadah styrofoam tahan air
yang bisa digunakan untuk memasak mi tersebut. Inovasi berikutnya termasuk
menambahkan sayuran kering ke gelas, melengkapi hidangan mi tersebut. Menurut
sebuah survei Jepang pada tahun 2000, mi instan adalah ciptaan terbaik Jepang
abad ke-20. Hingga 2002, setidaknya ada 55 juta porsi mi instan dikonsumsi
setiap tahunnya di seluruh dunia.
Saat ini, Indonesia adalah produsen mi instan yang terbesar
di dunia. Dalam hal pemasaran, pada tahun 2005 Tiongkok menduduki tempat
teratas, dengan 44,3 milyar bungkus, disusul dengan Indonesia dengan 12,4
milyar bungkus dan Jepang dengan 5,4 milyar bungkus. Namun Korea Selatan
mengonsumsi mi instan terbanyak per kapita, dengan rata-rata 69 bungkus per
tahun, diikuti oleh Indonesia dengan 55 bungkus, dan Jepang dengan 42 bungkus.
3
Bahan-bahan lain yang harus
diwaspadai adalah :
1. Bumbu dan pelengkap
Bumbu yang digunakan antara lain adalah MSG atau vetsin. Titik kritisnya adalah pada media mikrobial, yaitu media yang digunakan untuk mengembangbiakkan mikroorganisme yang berfungsi memfermentasi bahan baku vetsin. Sedangkan bahan pelengkap mie instan adalah bahan-bahan penggurih yaitu HVP dan yeast extract. HVP atau hidrolized vegetable protein merupakan jenis protein yang dihidrolisasi dengan asam klorida ataupun dengan enzim. Sumber enzim inilah yang harus kita pertanyakan apakah berasal dari hewan, tumbuhan atau mikroorganisme. Kalau hewan tentu harus jelas hewan apa dan bagaimana penyembelihannya. Sedangkan yeast extract yang menjadi titik kritis adalah asam amino yang berasal dari hewan.
2. Bahan penambah rasa
Bahan penambah rasa atau flavor selalu digunakan dalam pembuatan mie instan. Bahan inilah yang akan memberi rasa mie, apakah ayam bawang, ayam panggang, kari ayam, soto ayam, baso, barbequ, dan sebagainya. Titik kritis flavor terletak pada sumber flavor. Kalau sumber flavor dari hewan, tentu harus jelas jenis dan cara penyembelihannya. \
4
Begitupun flavor yang berasal dari
rambut atau bagian lain dari tubuh manusia, statusnya adalah haram.
3. Minyak sayur
Minyak sayur menjadi bermasalah bila sumbernya berasal dari hewan atau dicampur dengan lemak hewan.
4. Solid Ingredient
Solid ingredient adalah bahan-bahan pelengkap yang dapat berupa sosis, suwiran ayam, bawang goreng, cabe kering, dan sebagainya. Titik kritisnya tentu pada sumber hewani yang digunakan.
5. Kecap dan sambal
Kecap dan sambal pun harus kita cermati lho. Kecap dapat menggunakan flavor, MSG, kaldu tulang untuk menambah kelezatannya. Sementara sambal menggunakan emulsifier untuk menstabilkan campurannya. Emulsifier dapat berasal dari sumber hewani yang harus kita ketahui dengan jelas.
3. Minyak sayur
Minyak sayur menjadi bermasalah bila sumbernya berasal dari hewan atau dicampur dengan lemak hewan.
4. Solid Ingredient
Solid ingredient adalah bahan-bahan pelengkap yang dapat berupa sosis, suwiran ayam, bawang goreng, cabe kering, dan sebagainya. Titik kritisnya tentu pada sumber hewani yang digunakan.
5. Kecap dan sambal
Kecap dan sambal pun harus kita cermati lho. Kecap dapat menggunakan flavor, MSG, kaldu tulang untuk menambah kelezatannya. Sementara sambal menggunakan emulsifier untuk menstabilkan campurannya. Emulsifier dapat berasal dari sumber hewani yang harus kita ketahui dengan jelas.
Dalam jangka panjang, bahan kimia tersebut juga akan sangat
berbahaya bagi kecantikan wajah dan kulit. Kulit menjadi lebih kering, yang
kelak akan menimbulkan berbagai gejala penuaan dini.
1.
Mudah terserang
kanker
Mie instan sekarang permukaan nya di lapisi lilin, makanya tidak lengket dengan yang lain, untuk mencerna lilin ini, tubuh kita membutuhkan waktu sekitar 2 hari.
Mie instan sekarang permukaan nya di lapisi lilin, makanya tidak lengket dengan yang lain, untuk mencerna lilin ini, tubuh kita membutuhkan waktu sekitar 2 hari.
2.
jika menumpuk zat ini
bisa menyebabkan kanker,seperti kanker usus, kanker hati, dan leukimia.
bumbu nya juga mengandung MSG yang dapat menyebabkan ketagihan,
bumbu nya juga mengandung MSG yang dapat menyebabkan ketagihan,
5
zat
ini memicu kanker jika dikonsumsi berlebihan. di tabloid Nova pada Agustus
2009, Ada seorang anak berumur 6 tahun yang ususnya membusuk dan harus
dipotong, karena dia setiap hari menkonsumsi mie instan. ( bahaya mie instan
bagi kesehatan tubuh).
3.
Rusaknya Jaringan otak
Menkonsumsi mie instan yang banyak menyebabkan zat berbahaya menumpuk didalam tubuh dan akan merusak jaringan sel otak, dan ini bisa menyebabkan Stroke dan Kelumpuhan.
Menkonsumsi mie instan yang banyak menyebabkan zat berbahaya menumpuk didalam tubuh dan akan merusak jaringan sel otak, dan ini bisa menyebabkan Stroke dan Kelumpuhan.
Hal yang harus di
perhatikan agar tidak terkena akibat
dari makan mie instan yaitu :
1.
Jangan makan mie
instan setiap hari, Luangkan waktu bagi tubuh untuk mencerna lilin dari mie itu
sekitar 3 hari, jadi kita makan mie instan 1 kali dalam 3 hari.
2. Jangan menghabiskan mie instan bersama kuah nya, mengapa ?
karena zat-zat dari mie instan tersebut pasti larut semuanya kedalam kuah nya, jadi jangan di habiskan kuahnya.
karena zat-zat dari mie instan tersebut pasti larut semuanya kedalam kuah nya, jadi jangan di habiskan kuahnya.
3.
Apabila mie tersebut
dikonsumsi jarang-jarang, mie instan tak selamanya membahayakan, karena sudah
mengikuti standar BPOM untuk kandungan zatnya. 6
4.
Namun jika rutin
dikonsumsi setiap hari, akan menimbulkan kerugian jangka panjang.
5.
Mie instan sendiri
juga hanya mengandung karbohidrat, dan tidak mengandung zat gizi dan vitamin
lainnya, bertolak belakang dengan yang digembar-gemborkan oleh iklan mereka.
Nah mie instan yang beredar di Indonesia sendiri mengandung bahan-bahan pengawet, minyak goreng yang digunakan untuk menggoreng mie sampai kering, MSG, dan zat pewarna. Jadi zat-zat berbahaya tersebut tidak bisa hilang walaupun sudah direbus. Namun ketika direbus, zat-zat tersebut berkurang dan bercampur dalam air rebusan. Wah mengerikan juga ya!
Karena itulah, air rebusan ketika memasak mie instan harus dibuang, karena mengandung zat-zat tadi, dan sebagai ganti air rebusan tersebut ketika mengkonsumsi mie instan yang berkuah, bisa dipakai air panas yang sudah matang.
Nah mie instan yang beredar di Indonesia sendiri mengandung bahan-bahan pengawet, minyak goreng yang digunakan untuk menggoreng mie sampai kering, MSG, dan zat pewarna. Jadi zat-zat berbahaya tersebut tidak bisa hilang walaupun sudah direbus. Namun ketika direbus, zat-zat tersebut berkurang dan bercampur dalam air rebusan. Wah mengerikan juga ya!
Karena itulah, air rebusan ketika memasak mie instan harus dibuang, karena mengandung zat-zat tadi, dan sebagai ganti air rebusan tersebut ketika mengkonsumsi mie instan yang berkuah, bisa dipakai air panas yang sudah matang.
Mengkonsumsi
mie instan secara rutin dapat mengakibatkan gangguan pencernaan, konstipasi,
bahkan kanker pencernaan. Selain itu, bahan kimia yang dikandung dalam mie
instan dapat membuat kulit menjadi kering yang nantinya berujung pada penuaan
dini. Konsumsi mie instan juga memiliki kadar kalori yang tinggi, yang akan
menggagalkan program diet bagi mereka yang sedang menjalaninya.
Maka
dari itu, sebaiknya mie instan janganlah dikonsumsi terlalu sering, karena
dapat merugikan diri sendiri. Selain itu biasakanlah membuang air rebusan
setelah memasak mie instan, untuk mengurangi zat-zat berbahaya yang
dikandungnya.
6. Kalau
memungkinkan, ganti bumbu bawaan mie dengan bumbu dapur Ganti bumbu yang ada di dalam kemasan
mie instan dengan bumbu dapur alami, yakni menggunakan bawang putih, merica,
kemiri, garam, dan minyak sayur. Jika tidak sempat menambahkan bahan-bahan
tersebut, gunakan bumbu instan tersebut setengahnya saja. Hal ini dilakukan
untuk meminimalisasi zat pengawet masuk ke dalam tubuh.
7.
Terapkan Prinsip Bergizi, Beragam, dan Berimbang. Mie berfungsi sebagai sumber
karbohidrat sehingga saat konsumsi mie sebaiknya dilengkapi dengan sayuran dan
sumber protein seperti telur, ayam, ikan, tahu, tempe,
7
8.
dan
sebagainya. Sayuran, sebaiknya jangan direbus terlalu lama karena
dapat mengurangi zat gizinya. Sayuran, sebaiknya direbus dengan air yang
berbeda yang digunakan untuk merebus mie instan.
9.
Waspada saat membeli, cermati kemasan
Lihat
tanggal kedaluwarsa, komposisi, logo halal, pastikan juga kemasan tidak cacat
atau robek.Kemasan yang cacat atau robek, memungkinkan terjadinya kontaminasi
dari berbagai macam serangga.
Menurut
Nuri Andarwulan, seorang Ahli Kimia Pangan dari Departement Ilmu dan Teknologi
Pangan Institut Pertanian Bogor, organ tubuh yang paling mudah terganggu adalah
hati yang justru berfungsi menawarkan racun dalam tubuh.Dan bila fungsi hati
yang berfungsi menawarkan racun terganggu, maka hal-hal inilah yang dapat
terjadi :
·
Jaundice atau
kekuningan kulit
·
Urin yang coklat
seperti teh
·
Mual
·
Hilang selera makan
·
Kehilangan atau
kenaikan berat tubuh yang abnormal
·
Muntah
·
Diare
·
Warna tinja
(feces)yang pucat
·
Nyeri abdomen (perut)
pada bagian kanan atas perut
·
Tidak enak badan
(malaise) atau perasaan sakit yang kabur
·
Gatal-gatal
·
Varises (pembesaran
pembuluh vena)
·
Kelelahan
·
Hipoglikemia (kadar
gula darah rendah)
·
Demam ringan
·
Sakit otot-otot
·
Libido berkurang
(gairah sex berkurang)
·
Depresi
8
Mitos Seputar Kandung Bahan Berhaya
Mie Instant :
Dibalik kelezatannya banyak persepsi salah yang beredar seputar mie instant. Ikuti penjelasan Prof.Dr.F.G.Winarno, mantan Presiden Codex Dunia & Ketua Dewan Pakar PIPIMM (Pusat Informasi Produk Industri Makanan dan Minuman) mengenai mie instant:
Mitos : Mie instant mengandung lilin. Oleh karena itu, ketika dimasak airnya menguning.
Fakta : SALAH. Mie instant tidak menggunakan lilin. Lilin adalah senyawa inert untuk melindungi makanan agar tidak basah dan cepat membusuk. Lilin sebenarnya ada pada makanan alami, spt apet/kubis. Kubis jika dicuci dengan air tidak langsung basah, atau apel yang jika di gosok akan mengilap. Itulah lilin yang memang diciptakan alam
Mitos : Mie instant menggunakan bahan pengawet yang berbahaya bagi kesehatan.
Fakta : Dalam proses pembuatannya mie instant menggunakan metode khusus agar lebih awet, namun sama sekali tidak berbahaya. Seperti yang telah dijelaskan di atas, salah satu cara pengawetan mie instant adalah deep frying yang bisa menekan rendah kadar air(sekitar 5%).
Metode lain adalah air hot drying (pengeringan dengan udara panas). Inilah yang membuat mie instant bisa awet hingga 6 bulan. asalkan kemasannya terlndung secara sempurna. Kadar air yang sangat minim ini, tidak memungkinkan bakteri pembusuk hidup apalagi berkembang biak. Malah mie instant tidak beraroma tengik serta tidak menggumpal basah.
Mitos : Penggunaan styrofoam berbahaya bagi kesehatan, apalagi jika styrofoam terkena air panas, seperti ketika memasak mie instant dalam cup.
Dibalik kelezatannya banyak persepsi salah yang beredar seputar mie instant. Ikuti penjelasan Prof.Dr.F.G.Winarno, mantan Presiden Codex Dunia & Ketua Dewan Pakar PIPIMM (Pusat Informasi Produk Industri Makanan dan Minuman) mengenai mie instant:
Mitos : Mie instant mengandung lilin. Oleh karena itu, ketika dimasak airnya menguning.
Fakta : SALAH. Mie instant tidak menggunakan lilin. Lilin adalah senyawa inert untuk melindungi makanan agar tidak basah dan cepat membusuk. Lilin sebenarnya ada pada makanan alami, spt apet/kubis. Kubis jika dicuci dengan air tidak langsung basah, atau apel yang jika di gosok akan mengilap. Itulah lilin yang memang diciptakan alam
Mitos : Mie instant menggunakan bahan pengawet yang berbahaya bagi kesehatan.
Fakta : Dalam proses pembuatannya mie instant menggunakan metode khusus agar lebih awet, namun sama sekali tidak berbahaya. Seperti yang telah dijelaskan di atas, salah satu cara pengawetan mie instant adalah deep frying yang bisa menekan rendah kadar air(sekitar 5%).
Metode lain adalah air hot drying (pengeringan dengan udara panas). Inilah yang membuat mie instant bisa awet hingga 6 bulan. asalkan kemasannya terlndung secara sempurna. Kadar air yang sangat minim ini, tidak memungkinkan bakteri pembusuk hidup apalagi berkembang biak. Malah mie instant tidak beraroma tengik serta tidak menggumpal basah.
Mitos : Penggunaan styrofoam berbahaya bagi kesehatan, apalagi jika styrofoam terkena air panas, seperti ketika memasak mie instant dalam cup.
9
Fakta : Styrofoam untuk mie instant cup terbukti aman di gunakan, karena telah melewati standar BPOM ( Badan Pengawas Obat dan Makanan. Cup yang dipakai mie instant adalah styrofoam khusus untuk makanan. ia memang bisa menyerap panas, ini terbukti setelah di seduh air panas, tidak terasa panas di tangan ketika dipegang.
Tetapi karena proses pressingnya memenuhi standar, tidak menyebabkan molekul styrofoam larut (rontok) bersama mie instant yang di seduh air panas. Jadi, jika selama ini khawatir dengan mie instant menempel pada cupnya ketika di seduh air panas, sematamata disebabkan tingginya kadar minyak dalam mie (sekitar 20%). Desain pun dibuat berbeda yaitu dengan menambahkan gerigi dibagian atas cup, sehingga tak langsung panas di tangan.
Selain itu, expandable polysteren yang di gunakan mie instan cp telah melewati penelitan BPOM dan Japan Environment Agency sehingga memenuhi syarat untuk mengemas produk pangan. Berdasar penelitian tsb, kemasan ini aman digunakan.
Mitos : Mie instant kenyal karena bahan bakunya adalah karet.
Fakta : Sama sekali tidak ada bahan karet dalam bahan baku mie instant. Mie instant dibuat dari bahan bahan berkualitas tinggi dan pilihan terbaik seperti tepung terigu yang sudah difotifikasi dengan zat besi, zinc, vitamin B1,B2 dan asam folat. Begitu pula dengan bumbu, yaitu bawang merah, cabe merah, bawang putih, dan rempahrempah. Pembuatannya pun digarap serius. Melewati proses pengeringan yang telah dipaparkan sebelumnya, seperti hot air drying atau deep frying. Karena itulah mie instan kenyal dan tidak mudah putus.
10
BAB III
PENELITIAN
1.
Beberapa tahun yang lalu Usus Dipotong akibat Kebanyakan Mi
Instan.
2.
Telah disurfei dari 15 orang (teman dan keluaga) mengatakan
bahwa mereka menyukai mie instant,walaupun telah tau dampak buruknya bagi
kesehatan.
3.
Semua warung didekat rumah saya menjual mie instant, dan
setiap warung sedikitnya 5 bungkus mie instant dibeli oleh masyarakat sekitar.
4.
Rata-rata disetiap kantin sekolah menjual mie instant.
Meskipun pedagang kantin telah mengetahui dampak buruknya mereka tetap berjual
mie karena mie banyak digemari siswa dan harga nya terjangkau.
11
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan : Mie instant tidak baik untuk kesehatan karena banyak
mengandung bahan-bahan berbahaya yang dapat merusak tubuh kita.
Saran :
Sebaiknya kita jangan terlalu sering mengonsumsi mie instant dan apabila tetap
ingin mengonsumsi mie instant usahakan dalam sebulan hanya memakan satu bungkus
saja.
0 komentar:
Posting Komentar