- STANDAR KOPETENSI : Mendengar
Memahami
siaran atau cerita yang disampaikan secara langsung /tidak langsung.
KOPETENSI DASAR :
Menanggapi
siaran atau informasi dari media elektonik (berita/non berita)
INDIKATOR :
1.
Menuliskan isi siaran radio atau televisi
dalam beberapa kalimat dengan urutan yang runtut dan mudah dipahami.
Nama Acara :
Seputar indonesia
Stasiun Televisi :
RCTI
Waktu :
Tanggal
: Sabtu, 18 April 2010
Jam : 18:00
Pembawa acara :
Putra Nababan
Tema :
Unjuk Rasa Buruh
Pokok Permasalahan :
1.
Apa penyebab para buruh melakukan unjuk rasa?
2.
Bagaimana dasar permasalahan dalam unjuk rasa?
3.
Mengapa buruh melakukan unjuk rasa?
4.
Siapa yang melakukan unjuk rasa?
5.
Dimana terjadi aksi unjuk rasa?
6.
Kapan terjadi unjuk rasa?
Rangkuman :
Untuk memperingati Hari Buruh
Internasional yang jatuh pada tanggal 1 Mei nanti, para buruh di berbagai
daerah di Indonesia melakukan aksi unjuk rasa kepada pemerintah. Dari
tahun-tahun sebelumnya, sampai tahun ini para buruh di Indonesia memperingati
hari Buruh Internasional dengan aksi protes atas ketidakadilan yang selama ini
mereka rasakan. Masalah yang mereka ingin pemerintah menanganinya adalah mereka
ingin ditiadakan kerja kontrak karena hal tersebut menurut mereka adalah suatu
pendzaliman kepada para buruh. Mereka juga ingin pemerintah memberikan upah
kerja rakyat sebagaimana semestinya. Berbagai persiapan mereka lakukan untuk
unjuk rasa. Beberapa hari sebelum tanggal 1 Mei para pengunjuk rasa telah
membuat atribut-atribut untuk melengkapi aksi mereka. Atribut-atribut tersebut
antara lain mereka membuat slayer, poster, spanduk, dan lain sebagainya. Mereka
membuat semua atribut dengan dana yang minim. Para pengunjuk rasa bersama-sama
turun ke jalan. Sebelum mereka sampai di gedung utama pemerintah di daerah masing-masing,
para buruh tersebut merusak gedung-gedung atau tempat-tempat vital cabang dari
kantor pusat pemerintah. Para buruh bersemangat untuk mendesak pemerintah.
Seperti di daerah Tangerang. Seluruh buruh yang ada di tangerang bersama-sama
melakukan unjuk rasa kepada pemerintah. Mereka meminta pertanggungjawaban
segera dari pemerintah. Di Sidoarjo, hal yang sama terjadi. Kurang lebih 5000
buruh yang ada di sidoarjo turun ke jalan untuk melakukan unjuk rasa. Mereka
juga mendesak pemerintah untuk segera memenuhi permintaan mereka. Di Jakarta,
10000 buruh juga turun ke jalan untuk memperingati hari Buruh tersebut. Polisi
di berbagai daerah di Indonesia telah berjaga-jaga dan bersiap untuk mengatasi
aksi para buruh. Mereka menyiapkan peralatan untuk mengantisipasi aksi anarkis.
Salah satunya mereka menyiapkan gas air mata. Namun polisi berusaha untuk tidak
menggunakan peralatan yang dapat mengakibatkan kerugian yang fatal
2. Menyampaikan secara lisan isi
berita yang ditulis secara runtut & jelas.
Dalam menyampaikan secara lisan berita yang
yang kita tulis harus secara runtut dan jelas dan saat kita membacakannya pun
harus dengan suara yang lantang sehingga pendengar dapat mengetahui berita apa
yang sedang kita ceritakan
3. Mengajukan pernyataan atau tanggapan
berdasarkan informasi yang didengar (menolak ,memberi pendapat)
*Saat
menolak penolak pendapat harus disertai dengan bahasa yang santun dan disertai
dengan alasan mengapa menolaknya.
Seperti
: “Maaf, saya tidak setuju dengan informasi anda karena...”
*Saat
memberi pendapat atau tanggapan kita harus menyampaikannya secara jelas,santun
dan mudah dimengerti.
Seperti
: ”menurut saya tadi anda dalam membacakan berita terlalu cepat sebaiknya anda
dalam membacakan beritanya harus sedikit pelan agar pendengar dapat mengetahui
dengan jelas berita yang anda bawakan.
- STANDAR KOPETENSI : Menulis
Mengungkapkan
pikiran melalui kegiatan menulis puisi.
KOMPETENSI DASAR :
Menulis
puisi lama dengan memperhatikan bait,irama dan rima
INDIKATOR :
1.
Mengidentifikasi puisi lama
Puisi lama adalah puisi yang terikat oleh
aturan-aturan. Aturan- aturan itu antara lain :
·
Jumlah kata dalam 1 baris
·
Jumlah baris dalam 1 bait
·
Persajakan (rima)
·
Banyak suku kata tiap baris
·
Irama
Ciri puisi lama:
·
Merupakan puisi rakyat yang tak dikenal nama
pengarangnya.
·
Disampaikan lewat mulut ke mulut, jadi merupakan
sastra lisan.
·
Sangat terikat oleh aturan-aturan seperti jumlah baris
tiap bait, jumlah suku kata maupun rima.
Jenis-jenis puisi lama
Contoh:
Assalammu’alaikum putri satulung
besar
Yang beralun berilir simayang
Mari kecil, kemari
Aku menyanggul rambutmu
Aku membawa sadap gading
Akan membasuh mukamu
·
Pantun adalah puisi yang bercirikan bersajak a-b-a-b, tiap
bait 4 baris, tiap baris terdiri dari 8-12 suku kata, 2 baris awal sebagai
sampiran, 2 baris berikutnya sebagai isi. Pembagian pantun menurut isinya
terdiri dari pantun anak, muda-mudi, agama/nasihat, teka-teki, jenaka.
Contoh:
Kalau ada jarum patah
Jangan dimasukkan ke dalam peti
Kalau ada kataku yang salah
Jangan dimasukkan ke dalam hati
Contoh:
Dahulu parang sekarang besi (a)
Dahulu sayang sekarang benci (a)
Contoh:
Lurus jalan ke Payakumbuh,
Kayu jati bertimbal jalan
Di mana hati tak kan rusuh,
Ibu mati bapak berjalan
Contoh:
Kurang pikir kurang siasat (a)
Tentu dirimu akan tersesat (a)
Barangsiapa tinggalkan sembahyang
(b)
Bagai rumah tiada bertiang (b)
Jika suami tiada berhati lurus (c)
Istri pun kelak menjadi kurus (c)
·
Syair adalah puisi
yang bersumber dari Arab dengan ciri
tiap bait 4 baris, bersajak a-a-a-a, berisi nasihat atau cerita.
Contoh:
Pada zaman dahulu kala (a)
Tersebutlah sebuah cerita (a)
Sebuah negeri yang aman sentosa (a)
Dipimpin sang raja nan bijaksana (a)
Contoh:
Kalau anak pergi ke pekan
Yu beli belanak pun beli sampiran
Ikan panjang beli dahulu
Kalau anak pergi berjalan
Ibu cari sanak pun cari isi
Induk semang cari dahulu
2.
Membedakan bentuk pantun dan syair
Perbedaan pantun dan syair adalah
pantun baris pertama dan kedua disebut sampiran dan baris ketiga dan keempat
disebut isi, sedangkan syair keempat baris adalah arti/maksud si pengarang.
Pantun bahasanya boleh campur-campur, sedangkan syair bahasanya harus sama. Pantun
terdiri sampiran dan isi, sedangkan syair tidak terdapat sampiran dan isi.
Pantun berirama a-b-a-b/ a-a-a-a, sedangkan syair berirama a-a-a-a.
3. Menulis
pantun/syair
Pantun :
Daun terap di atas dulang
Anak udang mati dituba
Dalam kitab ada terlarang
Yang
haram jangan dicoba
Parang
ditetak kebatang sena
Belah
buluh taruhlah temu
Barang
dikerja takkan sempurna
Bila
tak penuh menaruh ilmu
Puisi :
Gumpalan awan di
langit biru
Bercerita kisah kita
Saat deras hujan bagai air mata
Dan cerah mentari jadi wajah kita
Warna pelangi di langit biru
Hanya jadi saksi bisu
Saksi kisah perjalananku denganmu
Saat perbedaan jadi keindahan
Bercerita kisah kita
Saat deras hujan bagai air mata
Dan cerah mentari jadi wajah kita
Warna pelangi di langit biru
Hanya jadi saksi bisu
Saksi kisah perjalananku denganmu
Saat perbedaan jadi keindahan
- STANDAR KOPETENSI : Menulis
Memahami
informasi berbagai bentuk paragraf
KOMPETENSI DASAR :
Menulis
gagasan dengan menggunakan pola urutan waktu dan tempat dalam bentuk paragraf
naratisi.
INDIKATOR :
1.
Menjelaskan pengertian narasi
Narasi adalah salah satu jenis pengembangan paragraf
dalam sebuah tulisan
yang rangkaian peristiwa dari waktu ke waktu dijabarkan dengan urutan awal,
tengah, dan akhir yang berupa fakta atau fiksi .
2.
Menjelaskan ciri-ciri narasi
1. Ada tokoh, tempat, waktu, dan suasana yang
diceritakan
2. Mementingkan
urutan waktu maupun urutan peristiwa
3. Tidak hanya
terdapat dalam karya fiksi ( cerpen,novel,roman) tetapi juga terdapat dalam
tulisan nonfiksi (biografi, cerita nyata dalam surat kabar,sejarah,riwayat
perjalanan).
Macam / pola pengembangan paragraf Narasi :
1. Narasi ekspositoris/nonfiksi/informatif adalah cerita yang benar-benar terjadi (cerita kepahlawanan, sejarah, biografi/otobiografi, cerita nyata dalam surat kabar)
2. Narasi
sugestif/fiksi/artistik adalah cerita yang menonjolkan khayalan sehingga
pembaca terkesan dan tertarik dan seakan-akan terhayut,bahkan merasa mengalami
cerita tersebut( cerpen, novel dll).
3.
Membuat contoh paragraf narasi
1.Pernah suatu
ketika aku bermimpi bertemu seorang kakek berjenggot panjang yang menyuruhku
untuk pergi ke arah timur . Aku tidak mengerti apa maksudnya. Sesudah bangun ,
keinginan untuk memenuhi perintah si kakek itu seperti tidak terbendung. Aku
harus pergi ke arah timur. Timur…timur mana ? Jakarta Timur? ……( Narasi
sugestif)
2. Patih
Pranggulang menghunus pedangnya. Ia mengayunkan pedang itu dengan cepat ke
tubuh Tunjungsekar. Tapi aneh, sebelum mengenai tubuh Tunjungsekar, pedang itu
jatuh ke tanah. Patih Pranggulang memungut pedang dan membacokkan lagi ke tubuh
Tunjungsekar.Tiga kali Patih Pranggulang melakukan hal itu. Akan tetapi
semuanya gagal (Narasi sugestif)
3.
Hari-hariku sebagai pekerja perempuan di perusahaan industri makanan
olahan sangat padat dan melelahkan. Bayangkan pagi-pagi sekali aku harus bangun
dan menyiapkan sarapan anak-anakku. Sebelumnya, aku tentu harus memandikan
mereka karena anak-anakku masih kecil. Sambil aku ganti baju kerja, aku
sempatkan menyuapi anakku yang paling kecil. Setelah beres urusan rumah, segera
aku berlari untuk mengejar angkutan yang mengangkutku ke jalan raya yang
dilalui bus.(Narasi ekspositoris)
4. Ratusan
warga mengalami keracunan. Musibah itu terjadi enam jam setelah mereka
menikmati hidangan dalam hajatan sunatan di rumah Slamet Riyadi (38), warga
Desa Jompo Kulon, Kecamatan Sokaraja, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah. Sekitar
200 penduduk dari beberapa desa dibawa ke rumah sakit di puskesmas. Tak ada
korban meninggal dalam musibah tersebut. ( Narasi ekspositoris)
- See more at: http://bumi-informasi.blogspot.com/2013/01/cara-membuat-read-more-pada-blog.html#sthash.6iBYFbvR.dpuf
0 komentar:
Posting Komentar